MADU DAN SISTIM KEKEBALAN TUBUH (IMUNITAS)
Sejak berabad-abad yang lalu, madu murni telah digunakan untuk berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan. Salah satu diantaranya adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh (imunitas). Secara empiris, sejak zaman Romawi kuno madu digunakan sebagai andalan untuk meningkatkan daya tahan & sistim kekebalan tubuh. Aristoteles, Dioscorides, Circa & Hipocrates adalah, antara lain, yang meyakini khasiat madu terhadap bermacam penyakit dan sistim kekebalan tubuh. Seorang ilmuwan yang setiap hari memberikan madu kepada ke 3 anaknya menyatakan : “ Sudah lebih dari 10 tahun kami tidak pernah lagi ke dokter anak”.DATA ILMIAH, MADU MENINGKATKAN IMUNITAS
Secara ilmiah, banyak penelitian yang membuktikan bahwa madu murni efektif mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur. Molan, Wootton, Tan, White dll memperkirakan kemampuan madu membunuh kuman karena sifat-sifat madu seperti : PH rendah (antara 3,2 – 4,5 sedangkan bakteri berkembang biak di PH 7,2 – 7,4), Osmolaritas tinggi, Aktivitas air rendah, mengandung Hidrogen Peroksida serta kandungan senyawa lainya. Madu murni mengandung berbagi Enzim, bermacam Vitamin, 22 jenis Asam Amino, 27 Mineral, Antioxidant, Antivirus dsb. Disamping itu madu mempunyai aktivitas Fagositosis ( mekanisme”membunuh” kuman oleh sel Fagosit). Kandungan glukosa dan keasaman madu yang tinggi, secara sinergis ikut membantu sel fagosit dalam menghancurkan bakteri. Madu juga dapat meningkatkan pembelahan sel Limfosit (memperbanyak sel darah putih) dengan demikian kekebalan tubuh terhadap bakteri semakin meningkat.
Bukti yang lebih menakjubkan tentang potensi madu dalam menunjang sistim kekebalan tubuh adalah ketika dicobakan kepada penderita kanker. Dr. Jamal Zidon dan kawan kawan melaporkan hasil penelitiannya yang dilakukan di beberapa Rumah Sakit di Israel pada penderita berbagai jenis kanker stadium lanjut. Sebagaimana kita ketahui, efek samping dari Chemoterapi adalah Acute Febrile Neutropenia (AFN), yang merupakan ancaman bagi kehidupan karena sel darah putih turun hingga pada tingkat yang membahayakan. Untuk mengatasinya, pasien Neutropenia tingkat 4 diberikan Colony Stimulating Factor (CSF). Penggunaan CSF sangat mahal dan mempunyai efek samping. Untuk mencegah Neutropenia dan mengurangi penggunaan CSF, Dr. Jamal dkk melakukan suatu penelitian pada 30 pasien berbagai jenis kanker yang telah di Chemoterapi. Semuanya adalah pasien dengan Neutropenia tingkat 4 dan telah diberikan CSF. Pasien diberi madu LM (Life-Mel Honey) selama 5 hari sebelum dilakukan Chemoterapi yang ke 2. Setelah Chemoterapi ke 2, dilakukan cek darah. Hasilnya : 12 pasien tidak lagi mengalami Neutropenia & tidak perlu diberikan CSF. 18 pasien membaik namun masih perlu CSF. 64 % pasien jumlah Haemoglobin-nya stabil 11 g/dl. 32% pasien dilaporkan mengalami perbaikan kualitas hidup. Hanya 10% yang masih mengalami thrombocytopenia (jumlah platelet rendah).
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa: penggunaan madu LM (Life-Mel Honey) pada pasien dengan Neutropenia sebagai akibat dari Chemoterapi, telah berhasil menurunkan resiko pancytopenia & penggunaan CSF. Madu meningkatkan sistim kekebalan tubuh pasien yang menjalani Chemoterapi. Pada beberapa kasus, madu bahkan bisa menggantikan penggunaan CSF . Di Amerika Serikat penggunaan CSF per dosis-nya seharga 1000 dolar. Madu harganya murah, tidak berdampak samping dan mudah diadministrasikan(dimasukan ke dalam tubuh).
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan secara klinis & laboratoris oleh Al-Waili menunjukkan bahwa minum madu murni sebelum tidur akan menurunkan produksi & pelepasan Cortisol, hormon stres yang menyerang sistim kekebalan tubuh. Mengkonsunsi madu murni secara teratur juga akan meningkatkan sel darah putih & platelet serta menstabilkan jumlah Haemoglobin. Dengan kata lain, hasil berbagai penelitian telah mengkonfirmasi, bahwa madu murni meningkatkan Fungsi Sistim Kekebalan Tubuh (imunitas). Bukti lain, madu adalah salah satu karunia terbaik.
Comments